Hai sahabat pengunjung yang dirahmati oleh Allah SWT, disini terlihat bahwa sabar merupakan kunci mendapatkan pertolongan Allah SWT. Bahkan untuk shalat pun diperlukan kesabaran.

Maka dikatakan bahwa hal ini tidak mudah, kecuali buat mereka yang khusyu. Siapakah orang-orang yang khusyu dalam kehidupan itu?

Yaitu orang-orang yang mengharapkan bertemu Allah SWT, ini adalah aqidah dasar. Artinya orang yang beriman kepada Allah ta'ala dan hari akhir.

Kalau kita masih menganggap akhirat itu sesuatu yang masih nun jauh di sana berarti kita belum mengintegralkan diri antara kehidupan hari ini dan hari nanti.

Padahal kalau kita hanya berkutat di hari ini saja tanpa menghadirkan akhirat pasti akan tersandung dalam kebingungan, kehampaan, stress, amarah, dendam, prasangka buruk, kekecewaan, dan keputus-asaan.

Tetapi sebaliknya bila kita mulai menjalani kehidupan akhirat (senantiasa mengingat hari pembalasan) di saat ini, bahwa surga dan neraka itu bisa mulai dirasakan per hari ini.

Karena saat kita tidak menerima kehidupan, ngedumel dan tidak harmoni dengan kehendak-Nya (ridlo dan ikhlas) sesungguhnya kita sedang menjatuhkan diri dalam neraka kehidupan.

Akan tetapi dengan hati yang senantiasa terpaut mengharapkan pertemuan dengan-Nya, sekalipun getirnya kehidupan yang dijalani, seseorang akan berkata "ah tidak apa-apa disini sementara menderita, nanti disana Allah SWT akan memberi balasan dengan yang lebih baik atas keridloan kehendak-NYA di dunia ini; ah tidak apa-apa tidak dapat di dunia, nanti Allah simpankan untuk kehidupan yang akan datang…"

Bagaimana menurut sahabat...? Mari mulai detik ini kita belajar bersama-sama dengan mengharap pertolongan-NYA menjadi manusia yang mampu sedikit demi sedikit untuk khusyu, yaitu meyakini akan datangnya hari akhirat dan "berjumpa" dengan-NYA. Wallahua'lam...